Sebenarnya banyak sekali orang baik dalam hidup ini. Namun sangat
sedikit yang siap menjadi pioner kebenaran, pelopor kebaikan dan teladan
kebajikan!
Umumnya orang-orang baik hanya siap menjadi pengikut, penganut dan
pendukung saja. Mereka mau menampilkan kebaikan, hanya saat ada yang
memulai, mencontohi dan mempelopori.
Nah, disinilah urgen, istimewa dan hebatnya sif
at kepeloporan serta sikap keteladanan itu. Sekaligus disini pulalah
terletak rahasia beratnya dan gambaran potensi resikonya, sehingga tidak
banyak yang sanggup mengemban amanahnya.
Maka tak heran bila nilai dan pahala sebuah keteladanan kebajikan di
dalam ajaran Islam demikian tinggi dan luar biasa sekali. Sebagaimana,
sebaliknya, dosa sebuah kepeloporan kejahatan juga sangat besar dan
berat sekali.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya):
“Barang siapa mempelopori di dalam Islam sebuah kebaikan/kebajikan, maka
ia akan memperoleh pahalanya dan seperti/setara pahala orang-orang yang
mengamalkan kebaikan itu sesudahnya, dengan tanpa mengurangi pahala
mereka semua sedikitpun. Dan barang siapa mempelopori di dalam Islam
sebuah keburukan, maka ia akan menanggung dosanya dan seperti/setara
dosa orang-orang yang melakukan keburukan tersebut, dengan tanpa
mengurangi dosa mereka semua sedikitpun” (HR. Muslim dari Sahabat Jarir
bin Abdillah ra.).
Dan dalam hadits lain yang hampir semakna Beliau shallallahu ‘alaihi
wasallam juga bersabda (yang artinya): “Barang siapa mengajak (orang
lain) kepada sebuah petunjuk, maka ia akan mendapatkan pahala yang
setara dengan pahala semua orang yang mengikuti petunjuk tersebut,
dengan tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala mereka semua. Dan barang
siapa menyeru (orang lain) kepada sebuah kesesatan, maka ia akan
menanggung dosa yang setara dengan dosa orang-orang yang mengikuti
kesesatan itu, dengan tanpa mengurangi sedikitpun diantara dosa-dosa
mereka semua” (HR. Muslim dari Sahabat Abu Hurairah ra.).
Begitu pula dalam hadits ketiga yang singkat berikut ini (artinya):
“Barang siapa menunjukkan (orang lain) pada sebuah kebaikan, maka ia
akan menerima pahala yang setara dengan pahala pelaku kebaikan tersebut”
(HR. Muslim dari Sahabat Abu Mas’ud Al-Anshari ra.).
https://id-id.facebook.com/notes/ahlussunnah-wal-jamaah/jadilah-pelopor-kebajikan/487356821286531/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar